Green Village di Papua adalah model pembangunan kampung berbasis adat yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan mandiri. Konsep ini menekankan pengakuan wilayah adat, pelestarian hutan, kedaulatan pangan lokal, dan penguatan ekonomi hijau berbasis kearifan lokal. Dengan memulai dari tapak, Green Village menjadi ruang hidup yang menjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan budaya Papua untuk generasi kini dan mendatang.
Dalam lanjutan program pendampingan dan penguatan kelembagaan masyarakat adat di Kabupaten Tambrauw, PIONER Tanah Papua bersama WWF melalui program Voice of Climete Action (VCA) yang berkolaborasi dengan WWF Papua dalam program Margareth A Cargil Philantropies (MACP) sedang mengembangkan konsep kampung hijau di Kampung Resye dan Kampung Womom, Kabupaten Tambrauw. Tujuan dari program ini ialah untuk agar terciptanya menciptakan kampung yang berdaya, lestari, dan mandiri dengan bertumpu pada kekuatan masyarakat adat dan kelestarian alam. Melalui pendekatan berbasis tapak, inisiatif ini mendorong pelestarian wilayah adat dan sumber daya alam dengan cara yang menghormati kearifan lokal dan menjaga keseimbangan ekologis.
Selain itu, inisiatif program kerjasama ini bertujuan mendorong keterlibatan aktif perempuan, pemuda, dan kelompok rentan dalam proses pembangunan di kedua kampung tersebut. Dengan demikian, Green Village tidak hanya menjaga kelestarian alam, tetapi juga menjadi ruang belajar bersama dan tempat berbagi pengetahuan antargenerasi dan antar kampung.
Melalui pendekatan ini, PIONER Tanah Papua berharapa Green Village dapat menjadi salah satu model pembangunan alternatif yang berakar kuat pada identitas adat, sekaligus menjawab tantangan keberlanjutan lingkungan dan krisis iklim global yang dimulai dari tapak, untuk masa depan yang lebih hijau dan adil.
Tinggalkan Balasan